Home | Otak Otak Bandeng Mojokerto
Tips pertama dan utama agar sukses dalam menjalankan bisnis catering adalah ini: ENAK.
Enak (dalam bahasa Inggris artinya delicious atau yummy) adalah yang muncul pertama kali di benak semua orang ketika membayangkan tentang catering.
Atau ini: lezat.
Jadi, enak dan lezat adalah mantra ajaib yang melekat pada definisi catering.
Ya, itu tidak bisa disalahkan.
Mereka itu, para penikmat jasa catering, memang sudah menaruh kepercayaan yang sangat tinggi kepada para pelaku bisnis catering, bahwa apapun makanan yang disajikan oleh perusahaan jasa catering pastilah enak.
Coba bayangkan situasi ini:
Anda adalah salah seorang tamu undangan pada sebuah acara resepsi pernikahan teman Anda di sebuah gedung besar di tengah kota.
Karena di undang, sudah barang tentu Anda berkewajiban berusaha untuk meluangkan waktu mendatanginya.
Dan sudah menjadi permakluman semua orang, bahwa menghadiri sebuah undangan pernikahan terkadang perlu persiapan yang lama dan agak ribet.
Misalnya..
Misalnya, apabila Anda seorang wanita, seringnya bingung mau pakai baju apa. Jilbab atau kerudung warna apa. Pakai kebaya atau terusan atau setelan atau tunik atau gamis atau apa?
Lalu sepatunya yang bagaimana? Rambut perlu disanggul atau cukup dikuncir? Perlu ke salon dulu atau tidak?
Dan seabrek-abrek persiapan lain khas wanita..
Bagaimana dengan pria? Katanya sih, seorang pria lebih santai dan luwes ketika hendak menghadiri sebuah undangan resepsi pernikahan.
Tapi, masih banyak juga lho, pria yang lumayan ribet menyiapkan tetek-bengeknya.
Misalnya..
Misalnya pakai baju kemeja atau batik warna apa? Sepatu pakai yang beli 3 bulan lalu, atau perlu beli baru lagi?
Kalau tak pakai sepatu, apa pantofel saja cukup? Jam tangan pakai yang warna apa? Kemejanya pakai dasi gak? Dan lain-lain sebagainya..
Ya, ribet. Baik itu buat wanita atau pria. Hanya sekedar memikirkan dress code saja, sudah kayak gitu ribetnya.
Apakah keribetan hanya itu?
Oh tidak...
Pakai kendaraan apa menuju gedung resepsi pernikahan juga ribet.
Mencari lokasi gedung juga ribet.
Begitu ketemu gedungnya, parkirnya juga ribet.
Apalagi kalau hari sudah mulai siang. Itu panas rasanya bikin gerah saja semua rambut dan badan. Hilanglah itu minyak wangi yang sudah disemprot sejak dari rumah.
Perut juga sudah mulai keroncongan lagi..
Begitu sampai didalam gedung, memang sih biasanya semua keribetan dan kegerahan berangsur menghilang. Biasanya, karena ada AC.
Tapi..
Tapi ternyata, didalam gedung tamu undangan sudah berjubel!
Mau berjalan maju sedikit saja lumayan susah. Mau mencari tempat duduk, juga susah. Apalagi tidak ada panitia yang mengarahkan.
Bisa dibayangkan, kan....? Rasa-rasanya semua akumulasi ribet dan gerah tadi berubah menjadi: stres!
Maka, biasanya, Anda ingin cepat-cepat melakukan 2 ritual keramat ini ketika menghadiri resepsi pernikahan:
Okay..
Nomer 1, yaitu salaman dengan kedua mempelai, katakanlah selesai. Done. Gampang urusan ini. Meski toh terkadang lama antri hanya untuk sekedar salaman diatas panggung.
Maka nomer 2 segera menjadi ajang 'balas dendam': makan enak sepuasnya!
Dan dalam angan Anda memang sudah percaya bahwa makanan yang dihidangkan ini pastilah enak..
Tapi, eh, ketika napsu makan sudah berada diatas ubun-ubun, hingga Anda seakan mau saja disuruh meledakkan bumi ini pakai rudal nuklir untuk ditukar dengan suguhan makan siang lezat sekarang juga di gedung ini, begitu pada kunyahan pertama langsung merasakan bahwa makanannya garing, hambar, hampir tak ada rasa, maka pada saat itu perusahaan jasa catering resepsi pernikahan di gedung itu segera akan mengalami masalah!
Bisa saja Anda di kemudian waktu komentar di medsos bicara tentang betapa hambar dan tak lezatnya catering X di sebuah acara resepsi pernikahan yang Anda hadiri.
Atau, Anda juga membicarakannya dengan teman-teman lain yang kebetulan juga menghadiri acara yang sama.
Dan yang paling parah, Anda keceplosan juga bicara ke teman Anda, si empunya hajat pernikahan, "Eh, kamu kok pakai jasa catering X itu sih, gak enak rasanya tau...", sambil menyuruhnya untuk tak lagi pakai jasa catering X itu lagi.
Oleh karena itu menjadi sebuah kesalahan yang fatal, apabila ada pelaku jasa atau bisnis catering, lha kok ternyata masakannya tidak enak!
Maka hati-hati ya, sekali ada seorang saja (atau justru banyak orang) pada sebuah acara besar dimana disitu ada jasa catering yang terlibat untuk menghandle urusan makanan para tamu, dan ternyata komplain bahwa rasa masakannya kurang enak, maka bersiaplah jasa catering kita tak akan dilirik orang lagi.
Prinsip kedua dalam menjalankan bisnis catering agar berpeluang sukses adalah: MURAH.
Tapi ingat, mutunya jangan murahan.
Bagaimana caranya agar bisnis catering kita bisa menawarkan harga murah ke pelanggan, sekaligus memberi pelayanan tidak murahan?
Banyak cara, diantaranya yaitu:
Dari setiap bahan masakan yang dibeli dari pasar atau pusat perbelanjaan, pastikan harganya adalah yang termurah.
Salah satu caranya yaitu membeli secara partai dari toko langganan.
Dan selalu rajin untuk explore tempat-tempat berbelanja pusat bahan makanan di kota untuk mendapatkan harga lebih baik lagi.
Berhematlah.
Cermatlah dalam berhitung untuk setiap pengeluaran pembelian bahan masakan.
Baik peningkatan citarasa masakan, variasi jenis masakan, cara penyajian hingga penambahan menu masakan yang ditawarkan.
Sehingga mutu catering yang dihasilkan selalu unggul dan terdepan.
Apabila rasa dan mutu selalu bisa dipertahankan, reputasi bisnis catering yang dibangun akan selalu terjaga.
Tak kalah pentingnya yaitu kemampuan penyajian hasil masakan.
Bagaimana komposisi penyajian berbagai makanan yang telah dipesan oleh si empunya acara, tertata dengan menarik, menggugah selera, efektif dan efisien di berbagai meja hidangan yang disiapkan.
Ingat: citarasa makanan akan mampu menggugah lidah, citarasa penyajian akan mampu menggugah mata.
Sehingga di bisnis catering, amatlah penting untuk mampu mendapatkan pujian tak hanya pada rasa namun juga penyajian.
Yang pada akhirnya seluruh tamu undangan yang akan menikmati sajian dari pihak pengelola catering akan senang dan terpuaskan.
Di tengah persaingan bisnis usaha catering yang ada di kota, harga murah namun kualitas tidak murahan adalah sebuah keharusan agar jasa catering yang ditawarkan selalu mendapat tempat di hati pelanggan.
Pelanggan catering akan suka apabila kita sodorkan banyak pilihan dari jasa catering yang ditawarkan.
Siapa saja akan senang apabila diberi banyak pilihan. Sebab dari situ dia bisa memilih mana yang terbaik untuknya.
Omong-omong, apa saja sih contoh-contoh pilihan kemudahan yang bisa ditawarkan kepada calon pelanggan catering?
Banyaknya pilihan menu makanan yang dimiliki oleh pelaku industri catering tanah air akan sangat menentukan senang tidaknya calon pelanggan akan menggunakan jasa catering kita.
Kalau dulu spesialis menu soto ayam, sekarang coba juga ditawarkan soto kudus, rawon, atau soto Lamongan.
Kalau dulu fokus di menu ayam bakar, mulai sekarang tawarkan juga ayam geprek, ayam goreng kalasan, ayam betutu, dsb.
Kalau dulu konsen pada kue-kue kering, saat ini juga kembangkan juga pada kue-kue basah, roti kemasan atau kue tart.
Sekarang ini masyarakat memerlukan jasa catering dengan volume yang berbeda-beda.
Tergantung keperluan calon pelanggan akan perlu berapa porsi. Bisa satuan, puluhan, ratusan atau tak jarang bahkan ribuan porsi.
Nah, untuk mememuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda itu, tawarkan Paket catering yang bervariasi kepada semua calong pelanggan catering kita.
Misalnya, kalau biasanya hanya paket sayur bening, ayam goreng, oseng-oseng tahu tempe dan air minum kemasan, tambahkan juga paket catering lain dengan penambahan sepotong buah, misalnya.
Atau paket catering lain dengan 2 - 3 potong buah yang berlainan jenis.
Atau paket lain dengan potongan ayam yang sedikit lebih besar dari biasanya.
Atau peket lain lagi dengan penambahan 2 jenis lain lauk pauk, ditambah dengan sambel ijo.
Dsb.
Seperti sudah umum diketahui, bahwa harga juga masuk wilayah yang sensitif untuk setiap penawaran yang diberikan kepada calon pelanggan.
Begitu juga dengan bisnis jasa catering. Harga turut berperan penting dalam sukses tidaknya sebuah usaha catering.
Oleh karena itu, dalam menawarkan produk paket jasa catering kita, beri mereka variasi harga.
Sebab tidak semua calon pelanggan itu berkemampuan ekonomi yang sama.
Ada diantara mereka yang mau dengan paket Rp 15rb per porsi, tapi ada juga yang hanya sanggup Rp 10rb per porsi.
Ada diantara mereka juga yang oke dengan paket catering komplet plus sekaligus jasa fotografer dan rias pengantin, namun banyak juga yang hanya perlu paket cateringnya saja.
Jadi, buatlah calon pelanggan kita nyaman dengan memberikan mereka banyak variasi harga catering yang bisa mereka tentukan sendiri.
Yang sering dilupakan oleh pemilik usaha catering adalah ini: fleksibilitas dalam pembayaran.
Bukan rahasia lagi, semua pemilik usaha biasanya ingin semua transaksi dibayarkan secara penuh dimuka, kontan.
Itu sudah pasti.
Tapi kita juga dihadapkan pada kenyataan di masyarakat, bahwa sebagian dari mereka tidak terbiasa dengan model pambayaran seperti itu.
Bisa saja dalam setiap transaksi, termasuk dengan jasa catering yang akan dipakainya, mereka ingin adanya pembayaran dimuka (down payment - DP) dulu, baru sisanya setelah seluruh rangkaian acara selesai.
Atau sisa pembayaran mereka bayarkan bulan depan, misalnya.
Dan pasti banyak juga dari mereka yang tak ingin membayar secara cash, tetapi menggunakan kartu kredit.
Untuk mengakomodasi hal ini, kita mutlak harus memiliki model pembayaran secara elektronik (biasanya pakai mesin EDC, kontak disini untuk informasi lebih lanjut).
Bisnis catering adalah salah satu bisnis yang tidak boring, alias selalu dinamis.
Perubahan atau atmosfernya sudah pasti berubah. Termasuk pada karakteristik usaha catering.
Sebuah usaha catering 5 atau 10 tahun yang lalu, sudah pasti berbeda dengan usaha catering jaman milenial.
Perbedaannya terletak pada banyak hal, seperti:
Selain tersebut diatas, harga paket catering yang ditawarkan pun sudah pasti berbeda.
Kita semua tahu, harga sembilan bahan pokok dan turunannya, tiap tahun selalu mengalami kenaikan. Otomatis harga paket catering yang ditawarkan juga mengalami penyesuaian.
Apapun bentuk perubahan itu, pastikan usaha catering yang dijalankan selalu adaptif dengan perubahan jaman, agar sukses bisnis cateringnya dapat terus didapat.
Entah mengapa, kalau diamati, banyak sekali pemilik usaha catering kurang mengajadi keramahtamahan para pegawai front linenya.
Siapa para front liner dari usaha catering ini?
Yaitu mereka yang berada digaris depan ketika acara santap makan akan dan sedang berlangsung.
Mereka adalah orang-orang yang menyiapkan dan mengganti nasi, lauk pauk, minuman, kue-kue, dsb, ketika hidangan sedang dinikmati oleh tamu.
Seringnya mereka bekerja tanpa senyum. Tegang. Dan jangan harap ada sapaan atau sekedar tawaran bantuan mengambilkan piring.
Padahal mereka biasanya mengenakan seragam catering dari perusahaannya. Ini membawa kesan buruk bagi nama perusahaan tersebut: seragam kebesarannya dikenakan oleh orang-orang yang bekerja tanpa senyum!
Sedapat mungkin, sebagai owner dari sebuah usaha bisnis catering, didiklah para front liner Anda memiliki level keramahtamahan selevel pegawai hotel.
Sebab Anda harus tahu, meskipun bisnis catering masuk dalam kategori bisnis kuliner, tapi bersinggungan langsung dengan kategori bidang bisnis keramahtamahan (hospitality industry), seperti halnya bisnis hotel.
Jadi, pastikan keramahtamahan menjadi bagian tak terpisahkan dari bisnis kuliner Anda.
Anda pasti tidak mau mendapatkan pengalaman buruk dengan membaca judul berita di surat kabar: "Sebanyak 100 Tamu Undangan Resepsi Pernikahan Keracunan Setelah Menyantap Hidangan dari Catering X".
Dimana Catering X adalah perusahaan catering Anda!
Yah, Pastikan dan Pastikan lagi dan selalu Pastikan sekali lagi bahwa makanan yang dihasilkan dari jasa catering Anda selalu higienis dan sehat.
Higienis artinya memenuhi standar kebersihan dan kesehatan tertentu.
Untuk memastikan hal ini, jangan ragu Anda sendiri yang harus turun tangan langsung mengontrol kualitas hasil masakan dari tim produksi.
Minimal instruksikan sang manager untuk betul-betul memperhatikan hal ini.
Demi memenuhi standar higineis, jangan ragu juga untuk menginvestasikan sebuah area memasak khusus (dapur khusus) yang steril dari peluang terjadi kontaminasi radikal bebas.
Misalnya, lokasi dapur harus jauh dari tempat sampah.
Lokasi dapur juga harus terlindung dari jalan raya dimana asap kendaraan berlalu lalang.
Serta pastikan juga relatif jauh dari tempat membersihkan peralatan memasak yang biasanya tercampur dengan deterjen.
Kita tahu bahwa catering adalah sebuah usaha yang masuk dalam kategori bidang jasa.
Apa bentuk jasanya?
Yaitu menyediakan kebutuhan makanan dan minuman kepada siapa saja yang menjadi tamu undangan pada sebuah acara.
Karena ini adalah bisnis dalam bidang jasa, konsekuensinya, kita harus memberikan bentuk pelayanan terbaik kepada pelanggan, atas jasa yang kita berikan.
Dalam bisnis kulinuer, dalam hal ini adalah bisnis catering, sesuai penjelasan diatas, setidaknya ada 6 Hal Sukses Yang Harus Ada Dalam Usaha Catering yang dijalankan.
Ke 6 Tips Sukses Usaha Catering adalah:
Jadi, sudah siap untuk meraih sukses dalam bidang usaha kuliner dan catering?
Semoga!