Home | Otak Otak Bandeng Mojokerto

Sektor Makanan Sebagai Bisnis Yang Sangat Populer

Maraknya Bisnis Catering di Indonesia

Dunia bisnis kuliner di Indonesia sedang meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan menjamurnya usaha-usaha kuliner di seluruh pelosok Nusantara.

Kemanapun kita pergi, di hampir semua kota maupun desa, sering dijumpai adanya layanan aneka menu masakan kuliner yang menggoda lidah.

Baik yang menjadi makanan khas daerah tersebut, atau makanan pada umumnya.

Bisa dikatakan, hingar binggar bisnis yang berkaitan pada sektor makanan sedang sangat moncernya.

Termasuk didalamnya adalah bisnis catering, sebagai salah satu varian dari layanan bisnis makanan yang ada.

Terutama bagi pebisnis baru di bidang makanan, bisnis catering telah menjadi favorit untuk dijadikan bahan eksplorasi kemampuan bisnis di bidang makanan.

Apalagi di masa pandemi Covid 19. Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang meledak, dan banyak dijalankan oleh sebagian besar masyarakat.

Apakah Bisnis Catering Itu?

Singkatnya, bisnis jasa catering adalah salah satu bidang usaha kuliner yang menawarkan jasa pembuatan paket menu makanan yang bervariasi.

Dalam prakteknya, penyediaan jasa bisnis catering bisa dilakukan oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja.

Bahkan bagi mereka yang tak bisa memasak sekalipun, tetap bisa melakoni bisnis ini.

Ingatlah dengan kumpulan kata ini: makelar, makcomblang, broker, middleman, perantara. Sounds familiar, right?

Iya, itu semua berkonotasi: jembatan.

Di bisnis catering, yang diperlukan sebetulnya adalah kemampuan untuk melakukan ini:

Initinya yaitu menjadi jembatan atau penghubung diantara kedua entitas ini.

Bisa dipahami, ya.

Dengan motto 'alon-alon asal kelakon' pelan-pelan asal ditekuni, dengan pemesanan skala kecil dahulu.

Misalnya nasi bungkus atau nasi kotak harian.

Lalu beranjak ke pemesanan skala besar seperti acara pernikahan, acara reuni sekolah, atau family gathering perusahaan.

Tentu, pemesanan untuk skala kecil pada awal-awal merintis bisnis catering adalah hal yang wajar.

Namun tak menutup kemungkinan kedepannya, setelah semakin berpengalaman, akan banyak menerima pemesanan menu catering dalam skala besar.

Kita tentu tak menutup mata atas keberadaan para pengusaha kuliner jalanan yang menggelar dagangan mereka di pinggir jalan, diatas trotoar atau yang ngider (berkeliling) dari satu perumahan ke perumahan lainnya.

Hal ini tentunya harus disyukuri.

Sebab itu tanda menggeliatnya jiwa wiraswasta dan roda ekonomi di hampir seluruh lapisan masyarakat, lewat jalur kuliner.

Siapa Saja Yang Bisa Menjalankan Bisnis Catering?

Bisnis catering bisa dijalankan oleh siapa saja.

Baik oleh mereka yang berlabel pengusaha kuliner nasional ataupun regional.

Baik yang berlabel franchise ataupun pribadi.

Baik yang tanpa modal, modal jutaan, puluhan juta bahkan hingga ratusan dan milyaran rupiah.

Seorang ibu-ibu rumah tangga yang kebetulan hobi dan jago memasak, bisa dengan segera memulai bisnis ini.

Memulainya bisa dengan banyak cara. Misalnya menawarkan salah satu jenis masakannya kepada ibu-ibu kelompok pengajian atau arisan di lingkungan kompleksnya.

Terlebih jika didahului dengan tester makanan yang free alias gratis untuk dicoba, apabila cocok dilidah, repeat order biasanya akan lebih mudah didapat.

Seorang mahasiswi perguruan tinggi pun bisa juga melakukannya.

Mungkin dia punya kemampuan membuat kue-kue kering, atau racikan bumbu pecel. Atau dia sama sekali tak punya keahlian memasak, namun punya kenalan ibu pemilik warung disekitar kostnya.

Dengan cara menawarkan ke teman-teman kuliahnya sebuah paket rantangan nasi atau nasi bungkus setiap sarapan, misalnya, hasil masakan ibu pemilik warung tadi.

Dengan free delivery order ke kost-kostan teman-temannya, dan cukup mengambil untung dari margin atau selisih harga beli dan harga jual, jadilah mahasiswi tadi seorang pengusaha catering.

Seorang pegawai kantoran pun juga berkesempatan untuk melakukan bisnis catering.

Katakanlah dia bekerja di sebuah gedung besar, kompleks banyak perusahaan berkantor. Tentu disana banyak sekali pegawai dari masing-masing kantor.

Dia bisa memulai diri untuk menawarkan sebuah paket catering kepada teman-teman kantornya. Misalnya paket catering harian untuk sarapan. Atau untuk makan siang, terserah yang mana.

Bisa dari hasil masakannya sendiri. Atau mengambil masakan dari saudara atau tetangga yang bisa memasak. Atau langsung mengambil paket catering di sebuah jasa catering di dekat rumahnya.

Bisnis catering model begini mestinya akan mudah dijalankan. Sebab bukan rahasia lagi para pekerja kantoran seperti itu seringnya kesulitan hanya untuk mencari sarapan atau makan siang. Mepet waktunya.

Nah, dengan kita menawarkan mereka bahwa kita bisa membawakan mereka sebuah paket catering harian. Dimana mereka tinggal menyantapnya. Sehingga mereka bisa hemat waktu tak perlu pergi keluar gedung untuk makan siang, misalnya.

Kalau sudah sukses dengan menawarkan model jasa catering seperti ini kepada rekan-rekan kantornya, bisa dikembangkan dengan menawarkannya kepada pekerja kantor lainnya, di lantai lain gedung besar itu.

Bisnis Catering Bisa Dijalankan Dimana Saja.

Bisnis ini bisa dijalankan oleh mereka yang tinggal dimana saja. Di tengah atau pinggiran kota.

Tak menutup kemungkinan di desa pun bisa menjalankan sebuah bisnis catering.

Asalkan itu berkaitan dengan makanan, secara lokasi, nyaris tak ada bedanya lagi antara kota dan desa.

Bicara tentang makanan, jaman sekarang ini, rasa-rasanya orang punya selera yang sama. Tak ada bedanya antara orang kota dan pinggiran.

Bukannya brand-brand besar macam KFC, Wong Solo, atau PizzaHut sudah sering dijumpai membuka cabangnya di sebuah daerah kelas kabupaten? Tak melulu lagi di perkotaan..

Bagaimana dengan daerah pinggiran, namun dilewati dengan berbagai macam kendaraan, seperti jalur Pantura (pantai utara) itu?

Disana justru banyak berdiri berjejer-jejer rumah makan berkelas dengan beraneka macam menu dan hidangan, siap tersedia.

Jangan tanya lagi usaha kuliner yang sekarang ini banyak berdiri di berbagai rest area jalan tol baru yang banyak dibangun oleh pemerintah.

Disana, beraneka pilihan menu makanan komplet tersedia untuk memenuhi kebutuhan perut para pengguna jalan tol.

Singkatnya: bisnis catering sejatinya tak terikat lokasi, modal, pengalaman, musim atau persona pribadi lainnya.

Kapan Sebaiknya Memulai Usaha Catering

Kabar baiknya, usaha bisnis catering termasuk bisnis yang tidak musiman. Alias, kita bisa menjalankan bisnis ini secara kontinu sepanjang tahun.

Jadi waktu yang tepat untuk memulai usaha bisnis catering adalah: kapan saja!

Ya, sekarang juga, bisnis catering bisa langsung Anda lakukan.

Sekali lagi ini karena bisnis catering bukanlah bisnis musiman, jadi bisa dilakukan kapan saja.

Apalagi kalau segmen usaha catering kita fokus pada segmen catering harian untuk pekerja kantoran atau anak sekolah, maka selama pelanggan kita tetap setia bersama kita, selama ini pula bisnis catering harian di kota kita akan tetap berjalan.

Bagaimana dengan segmen bisnis catering yang musiman?

Seperti catering untuk acara pernikahan, misalnya.

Untuk catering musiman seperti ini, tetap bisa disiasati dengan cerdik. Mungkin dengan studi kasus seperti ini..

Musim resepsi pernikahan itu biasanya terjadi pada bulan September - Desember. Akan banyak orang mencari jasa catering untuk pernikahan di sebuah kota.

Pada bulan-bulan inilah bisnis catering yang berfokus pada segmen catering pernikahan akan panen besar. Sebab pesannya dalam volume yang besar. Tergantung jumlah undangan, tentunya.

Diluar bulan-bulan itu, bukan berarti mereka yang bergerak di bisnis catering resepsi pernikahan akan sepi job. Tidak.

Mereka tetap bisa membidik pangsa pasar lainnya. Yang volumenya juga besar, sebesar acara resepsi nikah.

Misalnya, acara family gathering sebuah perusahaan. Atau acara seminar kelas regional atau nasional. Atau bahkan acara tahlilan dan pengajian yang kerapkali ada di banyak kompleks perumahan.

Nah, dengan penjelasan-penjelasan diatas, jelaslah bahwa bisnis catering ini bisa dilakukan sepanjang tahun, tak kenal musim.

Besar Modal Memulai Bisnis Catering

Menurut pengamatan, banyak sekali sebuah bisnis catering dijalankan hanya dengan modal yang relatif kecil, berkisar antara Rp 3juta - Rp 5juta saja.

Jumlah segitu sangatlah kecil, jika dibandingkan dengan bisnis kuliner lainnya, seperti..

Seperti membeli franchise makanan dari dalam negeri atau luar negeri. Atau membuka restoran di tengah kota. Atau menggelar warung di area tempat wisata.

Sudah bukan rahasia lagi, membeli franchise makanan itu, baik merek dalam negeri atau terlebih luar negeri, memerlukan modal mulai dari puluhan juga rupiah hingga ratusan juga rupiah.

Jadi selain modal standar dalam hitungan jutaan, ada juga sebuah bisnis catering yang perlu modal puluhan atau ratusan juta rupiah.

Bagaimana dengan bisnis catering bermodal miliaran rupiah. Ada juga, masuk akal. Apalagi bila nilai modal awal sebesar itu termasuk juga biaya untuk menyewa lapak di sebuah pusat perbelanjaan besar dalam jangka waktu 10 tahun, misalnya.

Kesemuanya itu jelas akan lebih banyak menyedot modal untuk pertama kalinya.

Jenis-Jenis Bisnis Jasa Catering

Untuk lebih jelasnya, mari kita bedah secara lebih mendalam tentang klasifikasi atau perbedaan jenis bisnis catering, sbb:

Bisnis jasa catering itu sendiri biasanya terdiri dari berbagai macam jenis.

Pengelompokannya dibagi dalam hal berikut:

1. Berdasarkan Segmentasi

Pembagian bisnis catering berdasar Segmentasi pasar terbagi menjadi 2, yaitu:

a) Perorangan / Pribadi

Segmentasi ini termasuk bisnis catering rumahan, yaitu bisnis catering skala rumahan yang biasa dilakukan oleh sebuah rumah tangga biasa.

Yang dilayani biasanya juga dalam bentuk orang per orang, alias pribadi.

Meskipun sekilas segmentasi ini terlihat kecil nilai volumenya, tapi akan menjadi besar apabila yang dilayani orangnya banyak.

Misalnya, seperti contoh diatas tentang seorang pekerja kantoran yang melayani jasa catering harian untuk teman sekantornya dan kantor-kantor lainnya yang ada dalam satu gedung besar dimana dia bekerja.

b) Organisasi / Massal

Bisnis catering di segmentassi organisasi atau yang bersifat massal termasuk melayani acara-acara yang melibatkan orang banyak.

Contohnya seperti seminar, family gathering perusahaan, prasmanan, HUT kemerdekaan RI di kampung / kompleks, dll.

Biasanya, order catering pada segmentasi ini secara volume sangatlah besar. Termasuk besar pada sisi pembayarannya. Sebab ini untuk melayani orang banyak / massal.

2. Berdasarkan Durasi

Pembagian bisnis catering berdasar Durasi terbagi menjadi 3, yaitu:

a) Harian

Catering harian biasanya melayani mereka yang beraktifitas rutin dalam keseharian, namun dengan jadwal fleksibel.

Contohnya melayani kebutuhan catering untuk anak sekolah, anak kuliah, atau rumah tangga. Pada segmen ini biasanya penyajian menu catering dituntut lebih kreatif, lucu dan lebih mengundang selera.

b) Mingguan

Catering mingguan biasanya melayani mereka yang beraktifitas dalam seminggu, dengan jadwal pasti.

Contohnya melayani kebutuhan catering untuk pekerja kantoran, baik negeri atau swasta atau pekerja pabrik. Syarat mutlak untuk segemen ini adalah kebersihan, kelezatan dan kekonsistenan rasa menjadi faktor terpenting.

c) Bulanan

Catering bulanan biasanya melayani mereka yang beraktifitas penuh dalam sebulan, biasanya pasti jarang ada perubahan jadwal.

Contohnya melayani kebutuhan catering untuk makanan khusus untuk bayi yang baru lahir atau orang jompo yang sudah tua, seperti makanan berupa bubur dan makanan lunak lainnya. Ketelatenan dan kesabaran adalah syarat sukses di segmen bisnis catering ini.

3. Berdasarkan Porsi

Pembagian bisnis catering berdasar Porsi terbagi menjadi 3, yaitu:

a) Kotakan

Termasuk dalam porsi catering kotakan adalah rantangan. Atau bungkusan (nasi bungkus). Jumlah ini biasanya kecil, dalam hitungan satuan atau puluhan.

Kelebihan porsi kotakan atau bungkusan adalah prosesnya mudah dan cepat, sedangkan kekurangannya nilai bisnisnya relatif kecil.

b) Tumpengan

Porsi Tumpengan biasanya ada untuk acara selamatan, tahlilan, syukuran, dan sejenisnya. Seringnya dalam bentuk nasi kuning yang dibuat secara mengerucut keatas, dengan banyak jenis lauk pauk disekitar nasi tumpengnya.

Sambal adalah salah satu menu pendukung yang wajib ada.

Catering tumpengan biasanya cocok untuk kuantitas sebanyak puluhan - ratusan orang. Ini tergantung juga berapa banyak tumpeng yang dibuat atau disediakan oleh yang empunya hajat.

c) Prasmanan

Porsi Prasmanan biasanya menjadi favorit semua pemilik usaha catering. Betapa tidak..

Sebab disamping nilai bisnisnya yang sangat besar, juga adanya peluang semakin dikenalnya usaha catering kita di kota dimana kita tinggal.

Itu karena acara prasmanan biasanya melibatkan jumlah undangan yang sangat besar. Dari ratusan hingga ribuan orang. Misalnya cara resepsi pernikahan.

Semakin kesohor yang punya hajat, akan semakin banyak undangan yang hadir.

Untuk melayani catering pada porsi prasmanan, kita harus berusaha lebih keras lagi. Jangan sampai ada kesalahan. Kesalahan pada penyajian dan rasa, misalnya.

Sebab sekali ada kesalahan, sulit bagi tamu undangan lain untuk melirik dan ikutan menggunakan jasa bisnis catering kita.

Sebaliknya, jika servise kita ekselen dan sempurna, terutama di segi rasa dan penyajian, bolehlah berharap akan ada pelanggan baru dari tamu-tamu undangan tadi. Dikarenakan puas dengan pelayanan catering yang kita sajikan.

4. Berdasarkan Interest / Ketertarikan

Pembagian bisnis catering berdasar Interest terbagi menjadi 2, yaitu:

a) Masakan Umum

Masakan umum disini adalah makanan yang dimasak pada umumnya di masyarakat. Atau menu yang biasa dijumpai dalam keseharian, dibanyak tempat, dan aneka kesempatan.

Contohnya seperti menu sayur bening, ayam goreng, soto, rawon, nasi goreng, dll. Tidak ada yang sulit atau spesial.

b) Masakan Khusus

Sebaliknya dari masakan umum, masakan khusus pada segmentasi bisnis catering ini adalah masakan yang dikhususkan pada seseorang yang mempunyai ketertarikan pada bahan makanan tertentu.

Contohnya seperti menu vegetarian. Atau beberapa menu yang memang ada pantangan untuk orang tertentu, karena alasan kesehatan atau kepercayaan (religi).

Ini adalah menu yang tidak umum, alias khusus.

Biasanya untuk menu seperti ini, pemesannya menghindarkan diri dari yang namanya minyak goreng, daging ataupun susu dan santan.

Mereka ingin masakan yang betul-betul tidak mengandung lemak atau kolesterol.

Umumnya mereka adalah orang-orang yang sedang berdiet. Diet ketat. Atau memiliki pantangan untuk kesehatan. Atau memang agama atau kepercayaannya mengharuskannya begitu.

Karena tidak umum, harga yang dikenakan oleh pihak pengelola bisnis catering biasanya lebih mahal sedikit dari menu umum.

Kesimpulan

Demikianlah seluk-beluk informasi tentang bisnis catering yang ada secara umum, terutama di Indonesia. Tips memulai bisnis catering sudah dijelaskan disini.

Dari uraian ini kita mengetahui seperti apakah arti bisnis catering itu. Bahwa bisnis ini bisa dijalankan oleh siapa saja tanpa kecuali.

Kapan waktu yang tepat menjalankan bisnis catering ini tergantung dari masing-masing individu. Seberapa siap dan mau dia menjalani prosesnya.

Yang jelas, besaran modal untuk memulai bisnis catering bervariasi.

Dari yang tanpa modal. Modal jutaan atau puluhan juta. Atau bahkan yang ratusan juta rupiah juga ada.

Tergantung dari mana kita akan memulai sebuah bisnis catering yang handal dan terpercaya.

Selamat berbisnis Catering! Nyummmmmm.....

Home | Otak Otak Bandeng Mojokerto