Home | Otak Otak Bandeng Mojokerto
Bisnis catering semakin moncer seiring dengan semakin menjamurnya aneka usaha kuliner di Indonesia.
Sekarang ini, tren masyarakat untuk pergi ketempat-tempat makan di kotanya sangat meningkat. Sambil tak lupa membuat beberapa foto disana.
Baik itu foto selfi, foto ramai-ramai, atau sekedar memfoto makanan yang dipesannya. Untuk kemudian di upload ke media sosial miliknya.
Terutama tempat makan baru. Wah, bisa dipastikan pada minggu-minggu pertama tempat makan itu akan diserbu pengunjung. Apalagi jika ditawarkan juga potongan harga yang fantastis dan layout tempat makannya memang menawan.
Terutama jika itu adalah sebuah tempat makan jaringan kelas nasional dengan dukungan iklan yang gencar, bisa dipastikan pengunjung akan makin ramai.
Entah tempat makan baru itu berupa angkringan, kedai kopi, warung, restoran, dsb, biasanya pada minggu-minggu pertama buka, akan banjir pengunjung.
Dan biasanya juga tidak terikat tempat. Launching sebuah tempat usaha kuliner baru bisa mengambil lokasi dimana saja.
Di mal. Di pinggir jalan. Di pojokan perempatan lampu merah. Dsb.
Dan tak terkecuali yang didalam sebuah kompleks perumahan.
Nah, dari berbagai macam tempat untuk bisa membuka usaha kuliner, dalam hal ini adalah usaha catering, dibawah ini adalah tips atau panduan cara sukses memulai bisnis catering di sebuah kompleks perumahan.
Check these out:
Ini adalah syarat pertama dan utama apabila kita ingin sukses berbisnis catering atau kuliner di perumahan.
Apa sebab?
Sebab dengan pemasangan spanduk / banner didepan rumah kita, maka akan banyak tetangga yang tahu bahwa kita sekarang berbisnis catering.
Dari sekedar tahu, diharapkan mereka mau bertanya-tanya kepada kita sebagai pemilik catering.
Tanya-tanya tentang apa saja seputar bisnis baru kita ini.
Misalnya: paket menu catering apa saja yang ada? Berapa harga per paketnya? Pesannya bisa mendadak atau perlu minimal berapa hari sebelumnya? Bisa tidak jika dibuatkan menu khusus sesuai permintaan pelanggan? Dsb..
Dari tahapan bertanya-tanya ini, diharapkan mereka kemudian akan melakukan beberapa pemesanan paket catering yang kita tawarkan.
Dan mengenai pemilihan banner itu sendiri, silakan disesuaikan dengan budget atau dana yang tersedia, ya..
Disamping dana, sesuaikan juga dengan kondisi depan rumah yang akan dipasangi banner. Pilihlah tempat atau sudut yang paling proporsional.
Biasanya, semakin besar ukuran banner, biaya pembuatannya juga semakin mahal.
Bedakan pula untuk jenis banner.
Jeni banner berupa umbul-umbul, atau hasil print yang dicetak pada media kain yang lebih besar dan lebar (spanduk), atau berupa lampu neon (neon box) yang bisa menyala terang pada malam hari, tentu akan berbeda harga pembuatannya.
Jenis banner umbul-umbul adalah yang termurah. Hanya perlu lonjoran bambu dan kain yang sudah dicetak tentang bisnis catering kita diatasnya.
Sedikit lebih mahal adalah jenis banner hasil print pada media kain (spanduk) yang lebih besar dan lebar. Jenis ini lebih awet dan tajam warnanya. Tergantung juga pada dimensi atau ukuran spanduknya.
Yang termahal adalah jenis banner berupa lampu kotak neon / neon box lamp.
Keunggulan banner jenis adalah bisa menyala terang pada malam hari sebab dilengkapi dengan beberapa lampu neon didalamnya. Sehingga iklan bisnis kita akan terlihat terus sepanjang hari, siang dan malam.
Apapun jenis banner atau spanduk yang kita pilih, pastikan pemasangan spanduk atau banner bisnis catering di rumah kita sesuai prinsip aman dan nyaman.
Disamping memperhatikan faktor keamanan, usahakan juga tidak mengganggu pengguna jalan kompleks, dikarenakan banner yang kita pasang terlalu menjorok ke jalan, atau terlalu besar, misalnya. Nanti tak akan nyaman jadinya.
Jangan sampai menimbulkan omongan yang tidak-tidak dari tetangga. Alih-alih mau mengorder catering kita, kalau dari awal sudah tidak respek pada cara kita berpromosi, mereka justru tak akan menggubris apapun penawaran kita nantinya.
Cara yang dipakai sama persis apabila ada tetangga yang mau mengundang kita untuk acara yang sifatnya jarang-jarang, atau terjadi sekali saja.
Contohnya undangan tahlilan atau resepsi pernikahan, undangan ulang tahun anaknya, undangan sunatan, dll.
Di perumahan, lazim si empunya hajat tinggal menyelipkan saja undangan tersebut di sela-sela pagar rumah. Atau bisa juga dilemparkan ke teras jaga-jaga agar tidak kena hujan atau hilang tertiup angin.
Itu semua bisa dilakukan tanpa permisi. Mereka sudah maklum, kok..
Nah, kalau ingin mempromosikan usaha catering kita, bisa juga pakai cara yang sama.
Setelah selebaran yang berisi informasi catering kita sudah siap, mulailah menyelipkannya di rumah-rumah tetangga kita. Semakin banyak rumah yang kita selipi, semakin besar peluang bisnis catering kita dikenal orang atau target market yang kita bidik.
Kapan waktu yang tepat membagikan selebaran ini?
Bisa kapan saja.
Habis subuh ketika masih gelap dan tenang, bisa. Pagi hari ketika matahari mulai meninggi, juga bisa.
Kalau ingin sekalian berjumpa dengan yang punya rumah, bisa dicoba sore hari. Biasanya pada waktu itu orang perumahan banyak yang sedang bersantai di teras.
Sembari membagikan selebaran, bertemu secara langsung dengan target market tentu akan lebih baik. Sebab kita bisa lebih intens dalam menjelaskan bisnis catering kita kepada mereka.
Jangan lupa, di selebaran yang dibagian itu, sudah tertulis dengan jelas semua kontak bisnis kita. Seperti nama, nomer Whatsapp, alamat rumah, dsb.
Agar orang bisa langsung tahu kemana harus melakukan kontak atau order atau sekedar bertanya lebih lanjut, jika mereka ingin menghubungi.
Jadilah warga yang aktif.
Aktif berpartisipasi dalam acara apapun yang biasa diadakan didalam kompleks.
Kan acapkali di banyak perumahan diadakan acara menyambut 17 Agustusan, misalnya. Atau menyambut Maulid Nabi. Atau syukuran malam tahun baru.
Atau acara makan-makan biasa yang diadakan pada malam hari Kurban, dengan menu utama biasanya daging kurban (kambing atau sapi).
Biasanya pada acara-acara kompleks perumahan seperti itu sudah ada dananya. Alias, dana bersama. Makanan yang disajikan biasanya dibeli dari dana bersama tadi itu.
Nah, disinilah kita bisa memperkenalkan jasa catering kita kepada para warga perumahan..
Caranya dengan cara menyajikan makanan kita sendiri. Tentu dananya dari kita pribadi selaku pemilik catering.
Wujudnya bisa bermacam-macam.
Misalnya kita bisa menyediakan lauk pauk khas bikinan catering kita, berbaur diantara lauk-oauk yang disediakan secara resmi oleh panitia.
Atau bisa membawa nasi tumpeng sendiri khas bikinan catering kita.
Atau membawa minuman es buah, es cincau, kolak panas atau bubur kacang hijau bikinan kita.
Sekali lagi, bisa macam-macam.
Tapi apapun itu, pastikan satu hal ini: jangan lupa kesemua makanan atau minuman yang kita bawa tadi sudah kita tempeli nama catering kita (labelling).
Atau apapun yang berupa tulisan, yang menandakan bahwa catering kita hadir diacara itu.
Tujuannya apa?
Tentu agar semakin banyak warga yang tahu tentang catering kita. Yang pada akhirnya setelah mencicipi rasanya, mereka senang dan tertarik untuk melakukan order.
Konsepnya mirip-mirip dengan sedekah.
Yaitu sering-sering kita memberi makanan kepada tetangga kita. Terutama tetangga kanan-kiri. Atau tetangga yang kira-kira secara perekonomiannya kurang begitu baik.
Tidak ada angin tidak ada hujan, tidak ada acara memperingati apapun, pokoknya kita beri saja tetangga kita itu makanan.
Tentu makanan yang tetap dikemas dengan baik.
Umumnya sih pakai nasi kotakan, agar kemasan tetap terjaga dan yang terpenting agar tetangga senang karena dihormati lewat kemasan yang baik.
Lagi-lagi, boleh-boleh saja kok kita pakai kemasan nasi kotak yang ada nama bisnis catering kita disana. Tak perlu sungkan dan malu.
Diniati saja sambil beriklan sambil beramal. Yang penting niat kita baik ingin memberi makanan kepada tetangga kanan-kiri.
Tak jadi soal apakah tetangga tersebut orang kaya atau hidupnya berkecukupan. Yang penting adalah silaturahimnya dan perhatian antar tetangga perumahan.
Yang terakhir, jadilah pribadi yang supel, gaul dan banyak kenal dengan semua tetangga kita di kompleks dimana kita tinggal.
Sapalah mereka apabila berjumpa dijalan, dimanapun didalam kompleks perumahan kita.
Ketika ada tetangga sedang menyapu halaman depan rumahnya, dan kita melintasinya, mulailah menyapa duluan. Berhenti sejenak untuk sekedar tanya kabar akan lebih baik.
Ketika kita berangkat ke masjid untuk shalat berjama'ah, sapalah bila ada tetangga yang terlihat dirumahnya. Dan mulailah berjabat tangan terlebih dahulu ketika berjumpa jama'ah lain di masjid.
Ketika ada tetangga yang sakit, baik dirumah atau dirumah sakit, jangan ragu untuk segera menjenguknya. Ajak-ajak warga lain untuk menjenguknya akan sangat diapresiasi oleh si sakit.
Ketika ada hajatan perumahan, apapun itu, arisan, pengajian, kerja bakti perumahan, ronda malam perumahan, usahakan untuk selalu aktif terlibat. Kebersamaan kita dengan mereka akan selalu diingat.
Intinya: jaga reputasi diri.
Ingat, siapa kita mencerminkan bisnis kita.
Dalam hidup keseharian, orang senang bergaul dengan orang yang ramah.
Begitu juga dalam bisnis.
Dalam bisnis, orang lebih senang berbisnis dengan orang yang telah dikenal baik reputasinya, daripada dengan mereka yang tidak dikenalnya.
Jika kita sudah dikenal baik oleh orang seperumahan, dan suatu saat mereka perlu sebuah jasa catering, sudah pasti mereka akan ringan dan mudah untuk mengorder dari kita.
Semoga sukses ya, membuka bisnis catering di lingkungan perumahan!
Oiya, sebelum berakhir, mau tahu bagaimana memulai usaha catering TANPA MODAL? Bisa! Tak percaya? Klik disini!